Tantang Airbus dan Boeing, China Luncurkan Pesawat Penumpang C919

Read Time:1 Minute, 42 Second

JAKARTA – Tiongkok terus melebarkan sayapnya hingga mendominasi berbagai aspek kehidupan dan menjadi pemimpin dunia. Setelah sukses dengan proyek mobil listriknya, Tiongkok kini meluncurkan pesawat penumpang C919, menantang dominasi Airbus dan Boeing di udara.

Pesawat komersial ini memulai debutnya di Singapore Airshow akhir pekan lalu. Situs Al Arabiya sebelumnya memberitakan bahwa C919 sudah beroperasi, namun hanya di China, bersama China Eastern Airlines.

Kini, pesawat yang diproduksi oleh Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC) itu melakukan penerbangan perdananya ke luar Tiongkok di Singapore Airshow pada Minggu.

Tiongkok telah banyak berinvestasi dalam upayanya mematahkan dominasi dua produsen pesawat terbesar Barat, Airbus dan Boeing, di pasar penumpang global. Ketika Airbus dan Boeing berjuang untuk meningkatkan produksi dan memenuhi permintaan pesawat baru serta menghadapi krisis, COMAC memposisikan dirinya sebagai alternatif.

COMAC akan menginvestasikan puluhan miliar yuan dalam 3-5 tahun ke depan untuk meningkatkan produksi listrik C919. Pejabat penerbangan Tiongkok mengatakan bulan lalu bahwa mereka akan meminta persetujuan European Aviation Safety Union (EASA) untuk C919 tahun ini, sebuah proses yang dimulai pada tahun 2018.

COMAC memiliki dua produk pesawat, yakni jet regional ARJ21 dan pesawat berbadan sempit bermesin ganda besar C919 berkapasitas 158-192 tempat duduk. Model ini akan bersaing dengan Airbus A320neo dan Boeing 737 MAX 8.

C919 melakukan penerbangan pertamanya di luar Tiongkok pada bulan Desember ke Hong Kong. Sedangkan ARJ21 dioperasikan oleh TransNusa Air Indonesia.

Beberapa kalangan memperkirakan perkembangan baru dari Tiongkok ini akan berhasil. Salah satunya adalah masalah pasokan di industri penerbangan. “Kami juga melihat tren peningkatan pelanggan yang menyertakan opsi C919 dalam analisis armada mereka,” kata Adam Cowburn dari Aviation Consultants Alton Aviation.

Dua C919 dikirimkan ke pelanggan pada tahun 2023. Konsultan penerbangan IBA memperkirakan 7-10 C919 dapat dikirimkan pada tahun 2024.

“Dengan terjualnya pesawat berbadan sempit Airbus dan Boeing dalam keluarga A320neo dan 737 MAX hampir sepanjang dekade ini, C919 memiliki peluang pasar yang bagus, terutama di dalam negeri,” kata Mike Yeomans dari IBA Aviation Industry.

Ia mengatakan, tantangan COMAC saat ini adalah mampu memproduksi pesawat C919 untuk memenuhi kebutuhan lokal dan mendapatkan sertifikasi untuk memasuki pasar internasional.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Universitas Jakarta, Siap Menyongsong Indonesia Emas
Next post ‘Penanaman Moderasi Beragama bagi Anak TK Sangat Strategis’