BTPN Syariah Kantongi Laba Rp 1,08 Triliun, Ini Penopangnya

Read Time:1 Minute, 45 Second

petdir.us melaporkan Jakarta BTPN Syariah akan memiliki aset bersih sebesar Rp 1,08 triliun pada tahun 2023, dengan return on assets (RoA) sebesar 6,3% dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 51,6%. Bank terus menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 11,38 triliun kepada masyarakat yang terlibat.

Fachmi Ahmad, Direktur BTPN Suriah, mengatakan pencapaian tersebut masih dibukukan perseroan meski kondisi belum sepenuhnya pulih pasca pandemi Covid-19. BTPN Syariah selalu memberdayakan komunitas yang terlibat dengan memberikan nasabah akses terhadap pengetahuan dan membantu mereka berkembang.

“Meski dalam kondisi sulit, hal ini membuktikan bahwa bank tidak meninggalkan atau mengurangi berbagai program yang telah diluncurkan untuk segmen ultra mikro,” ujarnya.

Sejak didirikan pada tahun 2010, bank secara sadar memilih segmen ultra mikro untuk menciptakan peluang tumbuh bersama dan menciptakan kehidupan yang lebih bermakna. Artinya, selama lebih dari satu dekade, BTPN Suriah telah memenuhi komitmennya terhadap masyarakat inklusif.

Saat ini, salah satu program bank yang paling inovatif adalah Bestie Program yang bertujuan untuk lebih mengembangkan bisnis nasabah. Program Bestie melibatkan ribuan pelajar dalam memperkuat komunitas inklusif melalui pendampingan dan berbagai pelatihan.

“Bank memberikan program pendampingan lanjutan melalui program BESTIE yang melibatkan mahasiswa. Hingga saat ini, lebih dari 49.000 nasabah perempuan telah menerima pendampingan dari 1.821 mahasiswa untuk mengembangkan usahanya di lebih dari 827 wilayah di Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, bank juga menawarkan berbagai program reward, salah satunya nasabah mendapatkan insentif karena rutin menghadiri kelompok atau Center Routine Meeting (PRS).

Semua program ini merupakan upaya Bank untuk memastikan bahwa masyarakat inklusif dapat bertahan dan berkembang dalam lingkungan yang penuh tantangan saat ini. Sementara itu, berbagai program pemberdayaan BTPN Suriah telah memberikan dampak langsung kepada para ibu konsumen.

Berdasarkan hasil survei Indeks Probabilitas Kemiskinan (PPI) pada konsumen yang tercakup dalam 5 tahun terakhir, jumlah rumah tangga dengan perumahan terjangkau meningkat menjadi 94,6%, sedangkan jumlah rumah tangga dengan toilet yang memadai meningkat menjadi 85,3%. , jumlah termasuk keluarga yang memiliki anak bersekolah terus meningkat hingga mencapai 92,5%.

Tak hanya itu, survei yang dilakukan Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) menunjukkan bahwa nasabah BTPN Suriah mengalami penurunan kemiskinan ekstrem sebesar 7,4% setelah 3 tahun menjadi nasabah.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post BRI Rombak Manajemen, Haryo Baskoro Wicaksono Diangkat Jadi Komisaris Independen
Next post Perpres Publisher Rights, Atur Soal Google dkk Bagi Hasil dengan Perusahaan Media