Perlahan Pulih dari Resesi, Ekonomi Inggris Tumbuh 0,2% Januari 2024

Read Time:2 Minute, 36 Second

petdir.us, Jakarta – Produk domestik bruto (PDB) Inggris tumbuh sebesar 0,2 persen pada Januari 2024, menyusul resesi yang turun 0,1 persen pada akhir tahun 2023.

Indikator ekonomi terbaru telah diterbitkan oleh Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS).

Melansir CNBC International, Kamis (14/3/2024), pertumbuhan PDB Inggris pada Januari didorong oleh pertumbuhan output konstruksi yang lebih baik dari perkiraan.

Konstruksi Inggris bangkit kembali dari kontraksi dan naik 1,1 persen pada bulan Januari, namun turun 0,9 persen dalam tiga bulan.

Sektor jasa yang dominan di Inggris tumbuh 0,2 persen pada bulan Januari, yang merupakan kontributor terbesar terhadap pertumbuhan, dengan sektor manufaktur tumbuh 0,2 persen.

Meskipun tercatat pertumbuhan bulan ke bulan, produk domestik bruto Inggris diperkirakan akan turun sebesar 0,3 persen tahun ke tahun pada bulan Januari dan sebesar 0,1 persen pada tahun berjalan hingga Januari 2024.

Jack Meaning, ekonom Inggris di Barclays, mengatakan angka tersebut tidak terlalu positif tetapi lebih tinggi dibandingkan akhir tahun 2023.

“Industri dan manufaktur melemah dalam beberapa laporan terakhir dan Anda mungkin mengira mereka pada akhirnya akan pulih,” kata Squawk Box Europe dari CNBC.

“Sangat menyenangkan untuk melihatnya, namun kita perlu mengkajinya lebih lama untuk melihat apakah ini merupakan sesuatu yang berkelanjutan,” katanya.

Sementara itu, James Smith, ekonom negara berkembang di ING, yakin indikator ekonomi terbaru Inggris sejalan dengan ekspektasi harga untuk pemulihan bertahap dalam beberapa bulan mendatang.

“Kami berpendapat bahwa penurunan PDB kuartal keempat, yang mewakili dua kuartal pertumbuhan negatif, berarti resesi teknis tidak akan terulang kembali pada kuartal pertama tahun 2024,” kata Smith.

Bank of England berpendapat bahwa perekonomian Inggris akan menghadapi resesi pada kuartal keempat terakhir tahun 2023. Inggris diperkirakan akan mengalami kontraksi pada kuartal keempat tahun 2023 setelah kontraksi 0,3 persen.

Menurut The Guardian, Gubernur Bank of England Andrew Bailey mengatakan pada Jumat (23/2/2024) bahwa Inggris segera menunjukkan tanda-tanda pemulihan dari resesi ringan dan akan menguat seiring penurunan suku bunga mulai akhir tahun ini. .

Bailey juga menegaskan bahwa penurunan suku bunga BoE akan segera terjadi.

“Inflasi tidak harus kembali ke target sampai kita menurunkan suku bunga,” kata Bailey setelah menanggapi laporan anggota komite keuangan Konservatif bahwa Inggris bisa jatuh ke dalam resesi pada paruh kedua tahun 2023.

“Perekonomian tampaknya berada pada kondisi lapangan kerja penuh, dan ini merupakan cerita yang bagus,” katanya.

Menurut Bailey, Inggris mengalami resesi yang sangat kecil dibandingkan krisis tersebut.

Dalam dua kuartal terakhir tahun 2023, kontraksi ekonomi Inggris menambah penurunan PDB sebesar 0,5 persen.

“Kalau melihat resesi tahun 1970-an, itu adalah resesi yang paling kecil,” jelasnya.

Resesi sebelumnya berkisar antara 2,5 persen hingga 22 persen selama dua kuartal, tambahnya.

Meskipun tingkat inflasi tahunan Inggris masih sebesar 4 persen, Bailey yakin inflasi akan kembali ke 2 persen dalam beberapa bulan ke depan sebelum naik menjadi 2,75 persen pada akhir tahun 2024.

Pada Selasa (20/2), Goldman Sachs memperkirakan penurunan suku bunga pertama di Inggris akan dilakukan pada bulan Juni.

Mereka biasa memprediksi hilangnya lemak.

Menanggapi proyeksi tersebut, Bailey berkata: “Saya merasa nyaman dengan profil penurunan suku bunga. Saya tidak akan mengatakan berapa banyak atau kapan penurunan tersebut akan dilakukan.”

“Kami belum sampai di sana,” katanya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Dokter Ingatkan Perokok Berisiko Tinggi Terinfeksi Tuberkulosis
Next post Prediksi Skor Lolos UTBK-SNBT 2024 Jurusan Kedokteran di 8 PTN Favorit