Bapanas Sebut Harga Gabah Kering Panen Mulai Stabil

Read Time:1 Minute, 58 Second

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan rata-rata harga gabah kering panen nasional (GKP) mulai stabil. Situasi tersebut terjadi usai memasuki musim panen padi di berbagai wilayah Indonesia.

Bapak Nyoto Suwignyo, Wakil Sekretaris Ketahanan Pangan dan Gizi Bapanas, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (14/3/2024), mengatakan rata-rata harga gabah kering non-grosir (GKP) sudah mulai meningkat -stabil. , mengurangi. menjadi Rp 6.820 per kilo. Setelah sebelumnya lebih tinggi dari Rp 8.000 per kg.

Tn. Nyoto mengatakan, “Sekarang kita sudah memasuki musim panen, di banyak daerah sentra beras merupakan makanan khas. Harga beras di petani sudah turun sejak bulan Februari.

Menurut Nyoto, anjloknya harga gabah diperkirakan akan terus berlanjut hingga berakhirnya awal musim panen pada April 2024.

Menurut Pak Nyoto, sepanjang bulan Maret hingga April 2024 akan terjadi panen padi petani dalam jumlah besar yaitu sebesar 8,46 juta ton. Hal ini biasanya diikuti dengan penurunan harga gabah dan beras seiring dengan peningkatan ketersediaan pangan di sawah.

Namun, lanjut Nyoto, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan harga beras masih terjadi sebesar 3,6 persen dibandingkan Februari 2024. Namun, banyak daerah yang mengalami kenaikan harga beras. beras M1 Maret 2024 mengalami penurunan. Kecil dibandingkan Februari 2024 yang luasnya 75,28 persen wilayah Indonesia.

Sebaliknya, sesuai anjuran Presiden Joko Widodo, Kepala Badan Pangan Nasional Pak Arief Prasetyo Adi menerapkan penurunan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras kualitas tinggi di Zona I sebesar Rp 14.900 per kg; II Rp15.400 per kilo; dan Zona III Rp15.800 per kilo,” kata Nyoto.

Sebelumnya, Bupati Bapana, Bapak Arif Pashithodi, mengatakan pihaknya akan menjaga harga beras. Pak Arief mengatakan pada Rabu (13/3/2024) “Kita harus pastikan harga di tingkat petani tidak turun terlalu jauh”.

Menurut Pak Arief, jika harga GKP Rp 8.000, petani akan senang, namun harga beras di konsumen akan mencapai Rp 16.000 per kilo. Namun kini kalau panen besar, harga GKP harus dijaga dan otomatis harganya tetap di bawah.

Arief mengatakan mahalnya harga beras disebabkan kenaikan harga GKP yang juga meningkat. Biasanya, lanjut Arief, cara menghitung harga masuknya secara sederhana adalah dua kali lipat harga GKP.

Bapanas juga menerapkan pelonggaran sementara harga eceran maksimum (HET) beras populer untuk menjaga pasokan dan stabilitas harga di tingkat konsumen selama Ramadhan 1445 Hijriah. Diskon Harga Eceran Tertinggi (HET) atas harga beras populer untuk sementara diberlakukan mulai tanggal 10 hingga 23 Maret.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Riset MNC Sekuritas: IHSG Hari Ini Masih Berpeluang Lanjutkan Penguatan
Next post 5 Artis ini Tampak Cantik dan Menawan Kenakan Pakaian Adat Bali