Pebulu Tangkis Indonesia Jajal Lapangan, Incar Hasil Lebih Baik di All England

Read Time:1 Minute, 59 Second

REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM — Pebulutangkis Indonesia berlatih di Utilita Arena, Birmingham, Inggris pada Senin pagi (11/3/2024) jelang turnamen All England pada 12 Maret.

Fajr Alfian dan kawan-kawan menghabiskan waktu sekitar 90 menit untuk berlatih menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan. Selain faktor fisik dan teknis, faktor psikologis menjadi fokus tim untuk meningkatkan performa.

Lilik Sudarwati, koordinator tim psikolog Olimpiade Paris 2024 tahun ini, berpesan agar mendorong sikap garang.

Ya, seperti yang dikatakan Ketua Benpress Ricky Svebagodza, daya juang anak-anak harus ditingkatkan. Makanya saya coba sampaikan kepada anak-anak untuk persiapan All England, kata Lilik yang turut mendampingi para pemain. Media versi PP PBSI.

Untuk pertama kalinya, kata Lillick, Prancis Terbuka pekan lalu digunakan sebagai dokumen tontonan untuk turnamen baru tersebut. Akan ada pemenang dan pecundang dalam kompetisi, itu sudah pasti. Namun para pemain Indonesia harus mempertimbangkan bahwa mereka harus bersiap-siap untuk lelah selama pertandingan dan tidak boleh mengalahkan lawannya dengan mudah meskipun kalah. “Bukan hal yang mudah,” Lillick menjelaskan.

Lilik mengatakan, dalam suatu pertandingan, lawan tidak hanya berhadapan dengan lawan di lapangan, tapi juga dirinya sendiri. Anda merasa melawan diri sendiri adalah hal yang paling sulit.

“Tetapi bagi pemain-pemain level elit kita, saya yakin mereka sudah mempunyai ciri-ciri dalam dinamikanya yang mengatur dinamika dalam berkompetisi. Saya ingatkan mereka bisa turun ke lapangan,” ujarnya.

Lilik yang juga pebulu tangkis mengimbau para pemainnya untuk istirahat jika pertandingan tidak berjalan sesuai keinginan.

“Ya, istirahat itu penting ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan kita. Itu yang terkadang dilupakan oleh anak-anak,” kata Lillick.

Caranya berbeda-beda sesuai kondisi dan kondisi di lapangan. Saya ingatkan juga kepada pemain dan pelatih,” kata Lilik.

Sementara itu, wakil ganda Fajr Alfian merasakan suasana berbeda di hadapan masyarakat saat kembali memasuki arena utilitas. Sebagai juara bertahan, ia dan rekannya Muhammad Rian Ardianto berusaha memberikan yang terbaik.

“Seluruh Inggris punya keajaiban dan atmosfer yang berbeda. Saat Anda mencobanya di lapangan, Anda langsung bisa merasakannya. Apalagi dengan karpet abu-abu, awalnya agak aneh, karena Anda belum terbiasa.” kata Fajar.

“Tidak ada beban yang terlalu besar (menjadi juara bertahan). Kami semua ingin berkembang di setiap pertandingan,” imbuhnya.

All England 2024 akan menjadi edisi ke-125 dari turnamen bulu tangkis tertua ini. Pemeliharaan Sabat pertama bertepatan dengan Ramadhan.

“Bahaya bagi kita sebagai atlet jika Ramadhan jauh dari rumah dan keluarga. Meski miris, namun harus diamalkan, apalagi ini merupakan wujud kebanggaan Indonesia,” kata Fajr.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post BWF Rilis Daftar Negara Unggulan di Piala Thomas dan Uber 2024
Next post Universitas Jakarta, Siap Menyongsong Indonesia Emas