Klinik Pendidikan MIPA Perdana Gelar Kompetisi Sains Terintegrasi Pendidikan Agama Islam

Read Time:1 Minute, 56 Second

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Klinik Pendidikan Matematika dan Sains sukses menyelenggarakan Kompetisi Ilmu Pengetahuan Terpadu Pendidikan Agama Islam (KOSPI), yang merupakan inisiatif baru dalam bidang kompetisi pendidikan. KOSPI yang merupakan kepanjangan dari Kompetisi Sains dan Pendidikan Islam merupakan kompetisi sains yang berlandaskan nilai-nilai agama Islam, menjadi langkah awal bagi berkembangnya kompetisi serupa di masa yang akan datang.

“Alasan utama dibentuknya KOSPI adalah keinginan untuk adanya kesetaraan dalam bidang kompetisi, mengingat dahulu kita pernah mengadakan KOMBI atau Kompetisi Matematika dan Pendidikan Islam.” ujar Tri Jumsari Hamami, S.Kom. sebagai direktur eksekutif KOSPI.

Kompetisi KOSPI yang dilaksanakan pada Minggu (17/3/2024) secara daring melalui platform Zoom ini diikuti oleh 1.032 peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari siswa kelas 3-4 hingga 7-9. lembaga Meski kompetisi baru, Klinik Matematika dan Pendidikan Jasmani tetap mengeluarkan biaya semaksimal mungkin untuk penyelenggaraan KOSPI.

Soal KOSPI dirancang dengan mempertimbangkan aspek pendidikan agama Islam, ilmu pengetahuan dan integrasi keduanya. “Kami menggunakan kurikulum olimpiade untuk soal-soal IPA, sedangkan untuk pendidikan agama Islam kami mengacu pada kurikulum reguler yang digunakan di sekolah. Hal ini kami lakukan agar setiap soal sesuai dengan materi yang dipelajari peserta sesuai levelnya.” jelas Vega.Oktaviana, S.Si., dari tim Litbang KPM bidang keilmuan.

Hal ini bertujuan untuk membuat siswa merasa tertantang dan termotivasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan mereka hadapi.

Dalam kompetisi KOSPI ini terdapat beberapa kriteria penilaian, yaitu: “Untuk kriteria penilaian biasanya ilmu yang dimasukkan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an, hadits dan etika. Setiap soal mendapat empat poin penuh, kemudian peserta yang menjawab salah mendapat satu poin lebih sedikit. Sedangkan yang tidak menjawab akan mendapat nilai nol. Penilaian ini berlaku sama untuk soal-soal bidang IPA, IPA terpadu, dan pendidikan agama Islam, kata Vega.

Pesan dan kesannya banyak sekali dalam kontes KOSPI, karena kontes ini merupakan kontes KOSPI yang pertama, Vega menyampaikan kesannya terhadap kontes KOSPI “Yang paling berkesan, sebenarnya desain ini dari tahun lalu, tapi alhamdulillah tahun ini bisa dilaksanakan. “Ini kompetisi sains berbasis Islam yang pertama, apalagi di bulan Ramadhan, momentumnya sangat tepat.”

Antusiasme peserta selama pelaksanaan KOSPI memberikan harapan baru bagi penyelenggara bahwa di tahun-tahun mendatang partisipasi peserta akan semakin meningkat dan tersebar ke seluruh Indonesia. Vega pun menyampaikan harapannya kepada KOSPI “Mungkin kontes ini akan kita jadikan dua putaran atau semacamnya demi kemajuan kontes KOSPI itu sendiri.”

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 3 Kode Redeem Honkai: Star Rail Versi 2.1 untuk 300 Stellar Jade Gratis, Jangan Sampai Terlewatkan
Next post Pabrik Baterai Honda dan LGES di AS Ditargetkan Beroperasi Akhir 2024