Di Forum UN CSW68, Founder dan CEO LSPR Tekankan Pendidikan Entaskan Kemiskinan

JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Pendiri dan CEO LSPR Preeta Kemal Gani mengutarakan pentingnya peran pendidikan dalam kewirausahaan untuk mengatasi kemiskinan.

Perwakilan Kongres Perempuan Indonesia (Kowani) senada dengan side event UN CSW68 (Sesi ke-68 Komisi Status Perempuan PBB) yang berlangsung pada 18 Maret 2024 di Markas Besar PBB New York. Persatuan negara-negara. .

Menurut statistik dari situs UN Women, 1 dari 10 perempuan di dunia hidup dalam kemiskinan ekstrem. Jumlah perempuan dan anak perempuan yang tinggal di daerah yang terkena dampak konflik meningkat dua kali lipat sejak tahun 2017.

Baca Juga: Sepanjang 2023, London School of Public Relations Institute Raih Enam Penghargaan Bergengsi

Saat ini, lebih dari 614 juta perempuan dan anak perempuan tinggal di wilayah yang terkena dampak konflik. Di zona konflik, perempuan 7,7 kali lebih mungkin hidup dalam kemiskinan ekstrem.

Sedangkan di Indonesia dengan jumlah penduduk 279 juta jiwa, 51% adalah perempuan dan 39% adalah anak-anak.

Berdasarkan kenyataan tersebut, menurut Preeta, peran pendidikan yang memadai dan merata sangat diperlukan untuk mengatasi kesenjangan yang ada. “Ketimpangan pendidikan yang terjadi di Indonesia tidak hanya menghambat pertumbuhan individu dan potensi individu, tetapi juga melanggengkan kemiskinan sistemik,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (19/3/2024).

Baca juga: LSPR akan membuka program doktor bidang komunikasi pada awal tahun 2024

Di hadapan 100 peserta UN CSW68 dari seluruh dunia, Preeta menegaskan bahwa sebagai seorang pendidik dan tokoh humas, ia ingin mengajak semua yang hadir untuk berkontribusi dalam pengembangan pendidikan berkualitas dan pengentasan kemiskinan melalui pendekatan pendidikan yang inovatif.

Upaya Preeta untuk menjamin pendidikan yang setara bagi anak-anak dan perempuan untuk mengentaskan kemiskinan dimulai 32 tahun lalu melalui pendirian LSPR. Sebagai lembaga pendidikan, LSPR berkomitmen untuk menyelenggarakan pendidikan berkualitas dan mengurangi kesenjangan pendidikan serta kesenjangan sosial dan ekonomi di Indonesia.